JM.com BOLTIM-Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB), bersama jajaran Kodim 1303 Bolmong, menggelar kegiatan Puncak Pelayanan KB, dalam rangka TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan (TMKK) dan Hari Kontrasepsi Seduia (HKS) Tahun 2022, yang diselenggarakan pada Kamis (29 /9/ 2022) bertempat di Kantor Dinas Kesehatan Boltim.
Kegiatan yang dihelat BPPKB Boltim tersebut dihadiri oleh Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto S.Sos, M.Si, yang diwakili oleh Asisten III Setda Drs. Hi. Rusmin Mokagow, Dandim 1303 Bolmong Letkol. Inf. Topan Angker, yang diwakili oleh Kepala Staff Kodim (Kasdim) 1303 Bolmong Mayor Arhanut Ahmad Janis, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut melalui Koordinator Bidang KBKR Provinsi Sulut dr. Alfrida Bayang M.Kes, Kepala DPPKB Boltim Rosita Pobela SE, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Saifuddin Gobel S.KM, Sekretaris Dinas PPKB Boltim Nurtini Modeong SE, para Kepala Puskesmas se-Boltim, serta personil TNI 1303 Bolmong.
Mewakili sambutan Bupati, Asisten III Setda Boltim Drs. Hi. Rusmin Mokoagow mengatakan, program bangga kencana merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional, yang sangat penting dalam mencapai Sustainable Development Golds (SDGs) di bidang kesehatan.
Selanjutnya, program bangga kencana berkontribusi bukan hanya membatasi jumlah kelahiran, namun meningkatkan kualitas manusia diantaranya peningkatan gizi ibu dan anak, mutu tenaga kerja, produktivitas, tingkat pendidikan dan penurunan kemiskinan. “Sasaran umum program bangga kencana antara lain terkendalinya laju pertumbuhan penduduk, terkendalinya perkembangan reproduksi remaja, meningkatkan ketahanan keluarga, terbangunnya kelembagaan dan jaringan pengelolaan program KB,” ungkap Rusmin.
Asisten III Setda Drs. Hi. Rusmin Mokagow, Dandim 1303 Bolmong Letkol. Inf. Topan Angker bersama Kepala Dinas PPKB Rosita pobela saat foto bersama
Rusmin juga menjelaskan, keberhasilan dalam program KB tersebut bukan hanya keberhasilan pemerintah saja, akan tetapi merupakan keberhasilan bersama seluruh komponen kader KB yang ada dan stakeholder terkait melalui program-program lintas sektor/instansi yang bersifat koordinatif dan sinergis.
Realitas dilapangan memperlihatkan, bahwa kesadaran masyarakat untuk ber-KB, baik dalam memilih alat kontrasepsi dan menjadi peserta KB, serta mengarahkan keluarga-keluarga agar menjadi keluarga sejahtera dan berkualitas, merupakan proses panjang yang berkelanjutan, dan melibatkan para pemangku kepentingan, relawan, provider, serta adanya komitmen dari pemerintah maupun tokoh agama dan masyarakat,”
JURNAL MONGONDOW | Barometer Informasi Totabuan Barometer Informasi Totabuan
