JM.Com, BOLTIM-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), gelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (TAPMD), Kamis (23/9/2021).
Agenda yang digelar di Aula Kantor DPMD Boltim itu, dihadiri Pendamping Desa (PD), Pendamping Desa, serta Pendamping Lokal Desa (PLD) se-Kabupaten Boltim.
Kepala Dinas (Kadis) PMD Herlina Damopolii melalui Kepala Seksi (Kasie) Kelembagaan Desa, Jaya, menyatakan, bahwa Rakor ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan tujuan sinergitas antar pendamping dan DPMD yang merupakan leading sector P3MD dan merumuskan pemecahan permasalahan yang timbul di desa.
“Harapannya para pendamping desa dapat memandu desa dalam memfasilitasi dan memandu pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan dana desa,” ujar Jaya.
Senada dikatakan TAPMD Dedi Martasen. Kata dia, terkait permasalahan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dari 81 Desa yang ada di Boltim saat ini, sesuai data yang ada, ternyata masih banyak Desa yang belum mengregistrasikan BUMDesnya, saat ini. Katanya, baru sekitar 10 persen yang teresgis.
“Saya minta bagi PD dan PLD secepatnya mendorong Desa untuk secepatnya mendaftarkan BUMDesnya agar terdaftar sebelum akhir tahun ini, mengingat masih banyak BUMDesnya yang sampai sekarang ini belum teregistrasi dan apabila tahun ini tidak terdaftar maka dianggap Desa tersebut tidak ada BUMDesnya. Tentunya Desa itu sendiri yang akan merugi,” Tandas Dedi.
Efendy Muda Selaku TA Pembangunan Partisipatif dalam kesempatan itu menambahkan, terkait permasalahan Data SDGs dan data IDM merupakan barometer penting dalam pembangunan di desa khususnya yang ada di Boltim, maka ini harus benar sudah rampung dan tervalidasi, mengingat arah pembangunan di desa sekarang ini bersinergi dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Boltim untuk BERSINAR.
“Penyusunan RPJMDes Untuk 64 Desa yang nantinya akan melaksanakan Pesta demokrasi tahun 2022 nanti, itu mengacu pada data SDGs dan data IDM saat ini, tentunya data tersebut merangkum tentang kondisi desa seutuhnya di semua sektor baik dari sisi Ekonomi, pariwisata dan lain sebagainya, maka dari itulah mengapa data SDGs dan Data IDM tersebut amatlah penting,” pungkas tukasnya. (Resta)